curatorial note
In today’s evolving reality, humans are no longer the sole architects of our world. Technology and media have seamlessly integrated into this new reality, shaping and being shaped by it. Within the posthuman context, the human body, despite its autonomy, becomes a medium open to continuous regeneration through external interventions. The history of performing arts reflects this transformation, where non-human figures on stage have long served to broaden our understanding of humanity. Now, in this era of advanced technology and media, these non-human entities assert themselves as active agents on stage, where non-organic sound and movement reach into the complexities of our current reality.
catatan kuratorial
Manusia kini seakan bukan lagi satu-satunya agensi yang membentuk realitas hari ini. Dalam perkembanganya, kini teknologi dan media sudah turut menjadi bagian realitas itu sendiri. Dalam konteks realitas posthuman, tubuh manusia sendiri meski memiliki kemandiraannya adalah media yang selalu terbuka di dalam autopoetik, terbukna terhadap intervensi dari hal diluar dirinya sebagai bagian dalam meregenarasi drinya sendiri secara terus menerus. Dalam sejarah seni pertunjukan sendiri juga mencatat, bagaimana penggunaan-penggunaan figur non manusia di atas panggung sebagai usaha sezaman dalam memperluas pengertian kemanusiaan itu sendiri. Sampai kemudian di era teknologi dan media hari ini, figur-figur non manusia tersebut dipertegas sebagai agensi di diatas panggung, di mana suara dan gerak yang berasal dari sesuatu yang non organik, untuk menjangkau kompleksitas realitas hari ini.